Kamis, 02 Januari 2020

Gerak dan filosofi

Gerak dan filosofi
Dalam tari topeng Cirebon ada 9 pokok gerakan :
- Adeg adeg
Merupakan gerakan berdiri. arti dari gerakan ini ialah kita harus berdiri kokoh agar tidak tergoyahkan.
- Pasangan
(Author kurang tau ini gerakannya gimana) arti dari gerakan ini ialah kita senantiasa memberikan suri tauladan kepada orang lain dengan berbuat kebaikan.
- Capang
Kalo author gak salah gerakan ini merupakan gerakan tangan dimana kelima jari tangan merapat / dirapatkan satu sama lain. Arti dari gerakan ini ialah kita selalu ringan tangan (bukan suka main tangan yah! inget! :v) memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan.
- Godek
(Inget GODEK! bukan NGONDEK! :v) Gerakan ini merupakan gerakan kepala yang menggeleng kekanan dan kiri dengan cepat. Arti dari gerakan ini ialah kita melihat saudara / kerabat kita dalam kesusahan kita senantiasa menggelengkan kepala lalu membantu semampunya.
- Banting Tangan
Gerakan ini merupakan gerakan membanting tangan hingga menghempas kebawah (awas copot itu tangan). Arti dari gerakan ini ialah kita harus selalu bekerja keras. Saat author latihan gerakan ini memang tangan terasa sakit dan nyeri tapi lama-lama tangan author udah terbiasa untuk dibanting-banting saat menari.
- Gendut / Gedut
Gerakan ini merupakan gerakan melangkah kecil kanan-kiri secara bergantian sambil menghentakan badan, satu tangan lurus serong kedepan dan tangan yang lain bertolak pinggang. Arti dari gerakan ini ialah kita tak boleh gemuk / gendut sendiri (sunda : dewekan) karena masih banyak orang yang kelaparan dan jauh dari hidup layak.
- Kenyut
Kenyut artinya kepincut (sorry lagi neh! author kagak tau gerakannya kek gimana). Arti dari gerakan ini ialah kita harus kepincut kepada hal-hal yang bersifat positif.
- Nindak / Njangka
(lagi-lagi author kagak tau gerakannya kayak gimana). Arti dari gerakan ini ialah kita harus bertindak yang diridoi oleh Allah SWT.
- Jangkung Ilo
Gerakan ini merupakan gerakan langkah yang besar dengan kaki diangkat sebatas pinggang disertai olah tangan yang merentang di samping kiri-kanan. Arti dari gerakan ini ialahkita harus mengukur sejauh mana kemampuan kita.
Disamping 9 gerakan pokok diatas masih ada gerakan lain diantaranya :
- Baksarai Mamandapan
Baksarai Mamandapan
Gerakan ini merupakan langkah maju – mundur disertai olah tangan (kedua tangan lurus serong ke depan).
- Gendut / Gedut
Gedut / Gendut
Gerakan ini merupakan melangkah kecil kanan – kiri secara bergantian sambil menghentakan badan, satu tangan lurus serong ke depan sementara tangan yang lain mengepal sambil bertolak pinggang.
- Jangkung Ilo
Jangkung Ilo
Gerakan ini merupakan langkah besar dengan sebelah kaki di angkat sebatas pinggang secara bergantian di sertai mengolah tangan.
- Mincid Sikap Kaki
Mincid Sikap Kaki
Gerakan ini merupakan telapak serong disertai langkah di tempat kecil – kecil dengan posisi tangan baplang (tangan kanan lurus ke depan, tangan kiri merentang ke samping).
- Bakplang
Bakplang
Gerakan ini merupakan melangkah cepat berjingkat 3 kali depan – belakang di sertai mengolah tangan pocapa (satu tangan lurus ke depan, sementara tangan yang lain mengepal disamping pinggang) dilakukan secara bergantian.
- Banting Sumping / Rarawis
Banting Sumping 1
Banting Sumping 2
Gerakan ini merupakan gerakan membanting / melempar sumping (rarawis). Yang diawali dengan memegang rarawis yang berada di kanan dan kiri dengan kedua tangan / satu tangan, kemudian dibanting / dilempar ke atas.
- Kenser
Kenser
Gerakan ini merupakan gerak menggeser kaki kanan dan kiri secara bersamaan dengan posisi tangan kanan bertolak pinggang dan tangan kiri lurus kedepan, disertai gerak kepala yang menggangguk.
- Sila
Sila
Gerakan ini merupakan pembuka / awal tarian dalam tari topeng Cirebon, dengan posisi kaki duduk bersila serta selendang menjulur di kanan – kiri pinggang penari.
- Srisig
Srisig
Gerakan ini merupakan lari – lari kecil, dalam tari topeng Cirebon gerakan ini berlari melingkar / memutar dengan posisi kaki menyilang (kanan di depan kiri di belakang kaki kanan) di sertai kibasan soder / selendang. Selama melakukan gerakan ini kaki penari harus tetap menyilang selama berlari.

Filosofi
 topeng merupakan kesenian tradisional asal Cirebon yang sudah melegenda. Dibalik keindahan gerak tariannya menyimpan makna filosofis tentang kehidupan.
Pemerhati Seni dan Budaya Cirebon, Elang Heri Komarahadi mengatakan tari topeng Cirebon memilki lima karakter topeng, yaitu Panji, Samba, Rumyang, Tumenggung, dan Klana. Masing-masing kelima topeng itu menggambarkan perjalanan kehidupan manusia.
"Tari topeng, gambarkan perjalanan manusia dari mulai lahir hingga sampai masa kejayaan,
Topeng panji memiliki warna putih yang melambangkan sosok manusia yang baru mengenal dunia dengan karakter alim atau perlambang kesucian. Topeng samba berwarna putih gading dan digambarkan sebagai seseorang yang selalu belajar atau ikhtiar serta memiliki sifat lincah dan ingin tahu.
"Topeng samba wandanya lebih ganjen atau banyak aksesorisnya," katanya.
Kemudian topeng rumyang yang mempunyai dua karakter yaitu lembut dan gagah. Rumyang sendiri berwarna merah muda dengan paras yang menengadah. Lalu, topeng tumenggung berwarna merah muda tua yang merupakan gambaran dari kemapanan. Tumenggung adalah utusan raja yang patuh pada pimpinan.
"Bentuk dari topeng tumenggung sendiri memiki mata belo, berkumis dan digambarkan gagah," ucap Elang. 
Terakhir, topeng klana berwarna merah simbol dari angkara murka dan titik puncak dari fase kehidupan. Ketika seseorang berada pada fase ini terkadang lupa diri, seenaknya serta dikendalikan oleh nafsu.
Elang menjelaskan kesenian tari topeng sudah berusia ratusan tahun, diperkirakan sudah pada masa Sunan Gunung Jati bertahta sebagai Sultan Cirebon pada abad ke-14 masehi. 
Ketika masa itu, tari topeng digunakan oleh para wali sebagai media menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Karena bisa mengundang orang untuk datang berkumpul.
"Ketika berdakwah dengan media tari topeng para wali atau sunan menyisipkan ajaran Islam didalamnya," jelasnya.
Dia menambahkan dalam pementasan tari topeng biasanya diiringi dengan musik dari gamelan. Dan seiring perkembangan jaman, gaya tari topeng pun mulai berkembang.
"Muncul berbagai macam versi atau gaya tarian diantaranya gaya Slangit, Indramayu, Palimanan, Gegesik dan Losari. Namun semuanya masih pada pakemnya," pungkasnya.
Seperti disebut dalam kesejarahan tari ini, awalnya Tari Topeng Cirebon lebih dikonsentrasikan di lingkungan keraton. Seiring perkembangannya, lama-kelamaan kesenian ini kembali, melepaskan diri dan dianggap sebagai rumpun tari yang berasal dari tarian rakyat.
Sementara itu, karena pada masa Islam tari ini lebih diupayakan untuk penyebaran agama, maka dikemaslah pertunjukan ini menjadi bermuatan filosofis dan berwatak atau wanda.
Pemerhati Seni dan Budaya Cirebon, Elang Heri Komarahadi mengatakan tari topeng Cirebon memilki lima karakter topeng, yaitu Panji, Samba, Rumyang, Tumenggung, dan Klana. Masing-masing kelima topeng itu menggambarkan perjalanan kehidupan manusia.
"Tari topeng, gambarkan perjalanan manusia dari mulai lahir hingga sampai masa kejayaan,"

0 komentar:

Posting Komentar