Senin, 27 Januari 2020

Wayang Topeng malangan

Tari Topeng Cirebon. Topeng adalah sebuah karya seni yang tercipta sebagai perwujudan atau ekspresi tentang konsep batin yang berhubungan dengan wajah. Di Indonesia sendiri, keberadaan karya seni purba ini telah begitu melekat dalam kebudayaan masyarakatnya.
Meskipun belum mewakili semuanya, sebelum ini telah juga dituliskan tentang kesenian bertopeng, termasuk Wayang Topeng MalanganTari BarongTelek dan Dramatari Topeng Bali. Dalam artikel ini, kita akan mencoba lebih dekat dengan Tari Topeng dari Cirebon.
Disebut sebagai Tari Topeng Cirebon karena ini adalah kesenian tari asli Cirebon yang dalam prakteknya menggunakan properti topeng atau kedok.
Sebagai salah satu tarian di wilayah kesultanan Cirebon, tari ini juga bisa didapati di Subang, Indramayu, Jatibarang, Majalengka, Losari dan Brebes. Tari ini terkadang dimainkan oleh satu orang, namun terkadang juga dibawakan oleh beberapa orang.
Salah satu kekhasan tari topeng ini adalah pada gerakan tangan dan tubuh yang gemulai, sementara iringan musiknya di dominasi oleh kendang dan rebab. Keunikan lainnya adalah adanya proses pewarisan keahlian dari generasi tua kepada yang lebih muda.
Seperti diketahui, tari ini memiliki keragaman gaya tarian, adapun proses pewarisan erat hubungannya dengan adat istiadat sebuah desa atau daerah yang memiliki tari topeng dengan kekhasan tersendiri.

Perihal Topeng Cirebon

Topeng Cirebon biasanya terbuat dari bahan kayu lunak sehingga mudah dibentuk, misalnya kayu Jaran, kayu Waru, kayu Mangga ataupun kayu Lame. Meski terbuat dari bahan yang lunak, tetap dibutuhkan ketekunan, ketelitian dalam pembuatannya.
Bahkan bagi seorang pengrajin ahli, membuat satu topeng membutuhkan waktu hingga satu hari. Disamping adanya proses pewarisan keahlian dari generasi ke generasi, kelestarian tradisi pembuatan topeng berkembang seiring dengan perkembangan kesenian yang menggunakannya, diantaranya adalah Tari Topeng Cirebon.
Sebagai sebuah karya seni, topeng dibuat bukan hanya dipandang sebagai kedok penutup wajah. Dalam filosofi kebudayaan Cirebon, topeng lebih berfungsi sebagai hiasan bagian depan sorban atau penutup kepala.
Istilah topeng sendiri dalam lingkup masyarakat Cirebon terbentuk dari dua kata yakni “ketop-ketop” yang berarti berkilauan dan “gepeng” yang berarti pipih. Kedua istilah tersebut mewakili sebuah elemen yang ada di bagian muka sobrah atau tekes, yaitu hiasan di kepala sang penari.
Topeng Cirebonan hadir dalam beragam jenis, namun ada lima topeng utama yang biasa ditampilkan dan dikenal dengan Topeng Panca Wanda (topeng lima wanda atau lima rupa), diantaranya sebagai berikut :
  • Topeng Panji : Berwajah putih bersih sebagai penggambaran kesucian bayi yang baru lahir.
  • Topeng Samba (Pamindo) : Mewakili wajah anak-anak yang ceria, lucu dan lincah.
  • Topeng Rumyang : Dibentuk untuk melambangkan seorang remaja.
  • Topeng Patih (Tumenggung) : Mewakili wajah kedewasaan, berkarakter tegas, berkepribadian dan bertanggung jawab.
  • Topeng Kelana (Rahwana) : Dibentuk sedemikian rupa untuk menggambarkan seseorang yang sedang marah.
Sumber: https://blogkulo.com/tari-topeng-cirebon/

0 komentar:

Posting Komentar