Minggu, 19 Januari 2020

Macam macam tari topeng

Tari Topeng Betawi
tari topeng Nusantara
(Via: kamerabudaya.com)
Kita mulai dari Ibukota Jakarta. Masyarakat Betawi memang memiliki kesenian tari tradisional yang cukup termasyhur. Selain Lenong, Tari Topeng juga masuk ke dalam list budaya unggulan orang-orang betawi. Tari Topeng Betawi biasanya dimulai dengan alunan musik yang dimainkan. Setelah itu para penari masuk dan sudah mengenakan topeng. Topeng-topeng ini disematkan diwajah dengan cara digigit. Mereka menari sesuai dengan tema yang dibawakan. Mulai dari legenda, kritik sosial, sampai dengan kehidupan masyarakat. Tari ini memang seperti memiliki cerita.  Kini Tari Topeng Betawi banyak dipentaskan sebagai pertunjukan budaya. Keunikan dan kekayaan gerakan membuat tarian ini tetap digemari masyarakat.

Tari Topeng Bali
Tari Topeng Bali
(Via: Kamerabudaya.com)
Kita beranjak ke pulau Dewata. Pulau seribu wisata ini juga menyimpan keanekaragaman budaya. Tari topeng Bali adalah satu daya pikat bagi provinsi yang beribukota Denpasar itu. Nah, Tari Topeng Bali ini mirip dengan pagelaran drama, yakni ada jalan ceritanya. Meski begitu semua dilakukan dengan gerakan. Terlebih, Tari Topeng Bali ini memang memiliki alur cerita. Biasaya ada narator yang menjabarkan tentang lakon cerita tari topeng ini. Narator juga mengenakan topeng, bedanya topeng yang dipakai adalah topeng separuh wajah. Nah, Tari Topeng Bali ini dimainkan dengan latar belakang musik gamelan. Penggunaan topeng dalam tarian khas Bali ini adalah wujud pemujaan untuk para leluhur masyarakat. Tiap tarian ini dipentaskan, maka jaminannya adalah banyaknya penonton yang hadir untuk menikmati.

Tari Topeng Cirebon
Tari Topeng Nusantara
Tari Topeng Nusantara(Via: Sebandung.com)
Kota udang ini juga memiliki tarian yang mesti menggunakan topeng. Bahkan bisa dibilang tari topeng jadi tontonan budaya andalan di Kota paling timur Jawa Barat ini. Tari Topeng Cirebon memang memiliki banyak sekali variasi. Mulai dari variasi daerah sampai dengan variasi topeng. Ya, gerakan tarian ditentukan dari topeng apa yang dipakai. Ada lima macam topeng yang biasanya dikenakan; Topeng Panji, Topeng Patih, Topeng Rumiyang, Topeng Samba dan tentu yang paling terkenal Topeng Kelana. Kelima topeng tersebut memiliki filosofinya masing-masing. Filosofi itu akan masuk pula dan memengaruhi gerakan pada tarian. Tari Topeng Cirebon juga pernah di tulis oleh Thomas Stamford Rafflesh dalam bukunya yang berjudul The History of Java.

Tari Topeng Magelang
TAri Topeng Ireng Magelang
Tari Topeng Nusantara(Via: http://hastabanana101.blogspot.com/)
Magelang juga punya karya tarinya tersendiri, dan topeng menjadi bagian yang tak bisa dilepaskan dari Tari Topeng Magelang. Tari Topeng Magelang atau biasa orang menyebutnya juga Tari Topeng Ireng adalah tarian yang dilakukan beramai-ramai, bisa 10 orang atau lebih. Salah satu daya pikat tari topeng ini adalah kostum yang dipakai penari. Benar-benar di luar pakaian atau kostum Jawa. Kostum yang dipakai ini justru lebih identik dengan pakaian adat suku Dayak Kalimantan. Nah, Tari Topeng Magelang ini adalah hiburan bagi masyarakat. Jika tari ini sudah mentas, maka keriuhan akan terjadi. Dalam tarian ini, mulut para penari akan berteriak-teriak. Kaki mereka yang sudah disematkan benda seperti gelang akan terus dihentakkan sehingga timbul suara gemerincing. Belum lagi tepukan tangan penonton sebagai apresiasi. Tari Topeng Magelang ini memang selalu seru untuk ditonton.

Tari Topeng Malang
tari Topeng Nusantara
Tari Topeng Nusantara(Via: indonesia-heritage.net)
Kota Apel ini juga memiliki kesenian khas tari bertopeng. Kota yang terletak di Jawa Timur ini memiliki Tari Topeng Malangan. Tari topeng ini juga memiliki alur cerita seperti halnya dengan tari topeng yang berasal dari Bali. Tapi, jika dilihat tari ini juga mirip dengan kesenian adat Jawa lain yaitu wayang orang. Ya, dalam Tari Topeng Malangan, terdapat seorang dalang yang mengatur jalan cerita. Selain itu, ada empat sesi untuk mementaskan tarian ini. Sesi pertama adalah Gending Giro. Sesi ini adalah sesi di mana alat musik seperti gamelan dimainkan. Gending giro dilakukan untuk mengundang masyarakat untuk menyaksikan. Kedua ada salam pembukaan. Sesi ini dilakukan untuk menceritakan sinopsis dari lakon yang akan dimainkan. Ketiga ada sesajen. Hal ini adalah ritual permohonan agar acara dilancarkan, dan yang keempat adalah acara inti pagelara. Meski unik dan terbilang cukup epic, Kesenian asli Malang ini kini mulai sepi pementasan dan terancam punah. Karena itu, sudah selayaknya sebagai masyarakat asli Indonesia kita turut melestarikan dan menjaga agar segala budaya kita dapat terus abadi.



(Editor: Restia Ningrum, Ridho Nur Wahyu)

(Sumber Gambar Utama: www.indonesia-heritage.net)

0 komentar:

Posting Komentar